DEFINISI
KARYA TULIS
Karya
tulis mempunyai banyak ragam tergantung dari tujuan, manfaat, sumber penulisan,
dan aspek-aspek lainnya. Berdasarkan sumbernya, secara umum karya tulis dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu karya fiksi (tidak ilmiah) dan non fiksi
(ilmiah). Karya fiksi merupakan karya tulis yang sumbernya semata-mata
imajinasi, fantasi, atau rekaan dari si penulis. Tujuan orang menulis fiksi
biasanya untuk menghibur atau bisa jadi untuk mengungkapkan isi hati penulis.
Karya sastra merefleksikan situasi masyarakat tertentu. Contoh dari karya tulis
jenis ini adalah karya sastra: novel, cerpen, puisi, dan lain-lain.
KARYA
TULIS ILMIAH
Menurut
Brotowidjojo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya
ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya / keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).
KONSEP
DASAR
Karya
tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar.
CIRI-CIRI
KARYA TULIS ILMIAH
·
Menyajikan fakta objektif secara sistematis.
·
Penulisannya cermat, tepat, dan benar serta tulus.
· Tidak
mengejar keuntungan pribadi,
·
Sistematis, terkendali, konseptual, dan prosedural.
· Tidak
emotif (tidak menonjolkan perasaan).
· Tidak
memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung (kecuali hipotesis kerja).
· Memuat
kebenaran-kebenaran.
· Tidak
argumentatif.
· Tidak
persuasif.
· Tidak
melebih-lebihkan sesuatu.
JENIS
KARYA TULIS ILMIAH
Abstrak Laporan
eksekutif Risalah
Ringkasan Tanggapan Kolokium
Ikhtisar Kertas
kerja Studi
Kasus
Tinjauan buku Makalah proyek Laporan Penelitian
Kritik Laporan
Kegiatan Skripsi
Makalah pemikiran Laporan status Tesis
Laporan analisis Laporan Kepustakaan Disertasi
Makalah pendirian Rekaman Fakta
Makalah opini Makalah Ilmiah
Pada
prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal
ini yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan, serta panjang pendeknya
karya tulis ilmiah tersebut. Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.
1. Karya Ilmiah Pendidikan
Karya ilmiah pendidikan
digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai
suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:
· Paper (Karya Tulis)
· Pra Skripsi
· Skripsi
· Thesis
· Disertasi
2. Karya ilmiah Penelitian.
a. Makalah seminar.
· Naskah Seminar
Karya ilmiah yang
barisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan
dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran
murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan
topik atau dibicarakan dalam seminar.
· Naskah Bersambung
Naskah Bersambung
sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya tulis
ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau title dengan
pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara
bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu
yang berbeda.
b. Laporan hasil penelitian
c. Jurnal penelitian
PRINSIP KARYA TULIS
ILMIAH
· Spesifik
· Kesinambungan
· Bernas (bahasa)
· Koherens
· Memiliki daya tarik
· Jujur
SISTEMATIKA PENULISAN
KARYA TULIS ILMIAH
1. Bagian pengantar
· Halaman judul
· Lembar pengesahan
· Pengantar
· Daftar isi
· Daftar table
· Daftar gambar
· Daftar lampiran
· Abstrak
2. Isi Karya tulis ilmiah
Bab I. Pendahuluan
Latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, asumsi, dan hipotesis).
Bab II. Kajian Teoretis
Bab III. Metodologi
Penelitian / Prosedur Penelitian
Tempat dan waktu
penelitian, metode penelitian, teknik pengambilan contoh / sampel, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data.
Bab IV. Pembahasan dan
Hasil Penelitian
Deskripsi variabel
penelitian, pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis, penafsiran,
kesimpulan pengujian hipotesis.
Bab V. Kesimpulan,
Implikasi, dan Saran
3. Bagian Pelengkap
· Daftar pustaka
· Lampiran-lampiran
· Riwayat hidup peneliti
ISU-ISU PENJAS UNTUK
KARYA TULIS ILMIAH
1. Cara mencapai kebugaran jasmani
2. Cara mencapai hidup aktif
3. Cara mencapai kesejahteraan paripurna
4. Upaya meningkatkan kulitas hidup
manusia
5. Wahana pengembangan kemampuan kognitif
6. Wahana pengembangan neuromuskular
7. Dan lain-lain.
KARYA TULIS POPULER
Karya
tulis ilmiah populer merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya
menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai
dan mudah dipahami oleh masyarakat awam. Slamet Suseno (dalam Dalman, 2012:
156) mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah populer lebih banyak diciptakan
dengan jalan menyadur tulisan orang lain daripada dengan jalan menulis gagasan,
pendapat, dan pernyataannya sendiri. Karya ilmiah populer adalah karangan
ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian
yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.
Karya
tulis ilmiah populer adalah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah,
tetapi ditampilkan dengan bahasa umum yang mudah dipahami oleh masyarakat awam
dan layout yang menarik sehingga masyarakat lebih tertarik untuk membacanya.
Karya tulis ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur,
mengutip, dan meramu informasi dari berbagai tulisan orang lain, daripada
menulis murni gagasan, pendapat, dan pernyataan sendiri. Artinya, karya tulis
ilmiah populer lebih cocok disebut sebagi tulisan daripada karangan. Seperti
yang dipaparkan diatas, secara otomatis akan ada proses reduksi makna ilmiah
dari makna aslinya ketika digandengkan dengan kata populer. Namun meski
mengalami reduksi, kata-kata ilmiah tetap menggambarkan pertanggungjawaban
penulisnya secara ilmiah dengan pencantuman sumber rujukan.
CIRI-CIRI KARYA TULIS
ILMIAH POPULER
Karya ilmiah (Dalman,
2012:113-114) memiliki ciri-ciri yang dapat dikaji minimal dari empat aspek,
yaitu:
1. Struktur
Struktur sajian karya
ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian inti, dan bagian
penutup.
2. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah
bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung
pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam
karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan kata atau
gaya bahasa impersonal .
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan
dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau
istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Sementara itu menurut
Wardani (2006 : 1.6) ciri-ciri karya Ilmiah yaitu:
·
Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan
pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan
suatu masalah.
· Pengetahuan yang disajikan tersebut
didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau pada teori-teori yang
telah diketahui kebenaranya.
·
Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran
yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
·
Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku
dan banyak menggunakan istilah teknis, disamping istilah yang bersifat denotatif
·
Sistematika penulisan mengikuti cara
tertentu.
Sedangkan ciri-ciri
karya ilmiah populer menurut Hakim (2004 : 57) diurutkan sebagai berikut:
·
Bahan berupa fakta yang objektif.
·
Penyajian menggunakan bahasa yang
cermat, tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis,
tidak memuat hipotesis.
·
Sikap penulis tidak memancing
pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
·
Penyimpulan dilakukan dengan memberikan
fakta.
PERBEDAAN ANTARA KARYA
TULIS ILMIAH POPULER DENGAN KARYA TULIS ILMIAH MURNI
Perbedaan antara ilmiah
populer dengan ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain) terletak
pada bahasa penyampaian yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan
dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi.
Sementara ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta
dapat dipahami masyarakat umum.
Dari segi topik
bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yang berkaitan
dengan masyarakat disekitarnya. Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang
lebih sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat
awam.
KARYA TULIS NON-ILMIAH
Karya non-ilmiah adalah
karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, bersifat subjektif, tidak didukung fakta umum, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak
terlalu formal).
CIRI-CIRI KARYA TULIS
NON-ILMIAH
· Ditulis berdasarkan fakta pribadi
· Fakta yang disimpulkan subjektif
· Gaya bahasa konotatif dan popular
· Tidak memuat hipotesis
· Penyajian disertai dengan sejarah
· Bersifat imajinatif
· Situasi didramatisir
· Bersifat persuasive
· Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang
termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.
PERBEDAAN KARYA ILMIAH
DENGAN NON-ILMIAH
Istilah karya ilmiah
dan non-ilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam
dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli
bahasa menyebutkan karya fiksi dan non-fiksi. Terlepas dari bervariasinya
penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya
ilmiah maupun non-ilmiah / fiksi dan non-fiksi atau apa pun namanya,
kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang
dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek:
1. Pertama,
karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual
objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek
yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.
2. Kedua,
karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah
digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur
dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan
strategi.
3. Ketiga,
dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan
kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam
melakukan pengklasifikasian.
Karya non-ilmiah sangat
bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta
umum. Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya
bersifat subjektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya
nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
SIFAT KARYA NON-ILMIAH
1. Emotif
Kemewahan dan cinta
lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit
informasi.
2. Persuasif
Penilaian fakta tanpa
bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir
pembaca dan cukup informative.
3. Deskriptif
Pendapat pribadi,
sebagian imajinatif dan subjektif.
4. Jika kritik ada kalanya tanpa dukungan
bukti.
SIKAP ILMIAH
Sikap ilmiah adalah
sikap tertentu yang diambil dan dikembangkan oleh ilmuwan untuk mencapai hasil
yang diharapkan (Iskandar, 1996/1997: 11).
Sikap-sikap ilmiah
meliputi:
1. Obyektif
terhadap fakta artinya menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan
senang atau tidak senang. Contoh: Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran
volume benda 0,0034 m3, maka ia harus mengatakan juga 0,0034m3, padahal
seharusnya 0,005m3.
2. Tidak
tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung
kesimpulan itu. Contoh: Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil pengamatan suatu
burung mempuyai paruh yang panjang dan lancip, maka dia tidak segera mengatakan
semua burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum data-datanya cukup kuat
mendukung kesimpulan tersebut.
3. Berhati
terbuka artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain, walaupun
gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara itu, jika gagasan
orang lain memiliki cukup data yang mendukung gagasan tersebut maka ilmuwan
tersebut tidak ragu menolak temuannya sendiri.
4. Tidak
mencampuradukkan fakta dengan pendapat. Contoh: Tinggi batang kacang tanah di
pot A pada umur lima hari 2 cm, yang di pot B umur lima hari tingginya 6,5 cm.
Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah pada pot A terlambat pertumbuhannya,
pernyataan orang ini merupakan pendapat bukan fakta
5. Bersikap
hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara kerja
yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu bekerja
sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk didalamnya sikap tidak cepat
mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan penuh kehati-hatian
berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.
SIKAP ILMIAH SEORANG
ILMUWAN
1. Tidak ada rasa pamrih
2. Selektif
3. Kredibilitas
4. Ada kegiatan rutin mengembangkan ilmu
5. Punya sikap etis mengembangkan ilmu
Sumber
:
http://irvan-caraka.blogspot.com/2014/04/perbedaan-karya-tulis-ilmiah-karya_7.html
http://kentangbegadang.blogspot.com/2014/04/karya-ilmiah.html
http://yodiahadishtis.blogspot.com/2013/03/perbedaan-karya-tulis-ilmiah-karya.html
0 komentar:
Posting Komentar