Manusia adalah
makhluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara makhluk material
dan makhluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia
sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya. Dari pengertian tentang manusia, dapat
di lihat bahwa manusia selain dapat dilihat dari berbagai segi pandang, juga
mempunyai banyak kepentingan,
Manusia
diciptakan oleh Allah SWT membawa potensi
dan tanggung jawab di muka bumi ini. Dengan rasa tanggung jawab dan
potensi ini manusia ditunjuk untuk lebih bisa memakmurkan kehidupan
bermasyarakat. Potensi dan rasa tanggung jawab ini terdiri dari Naluri, Indera, Akal, dan Agama. Dengan
4 potensi dan rasa tanggung jawab ini muncul berbagai kebudayaan
Akal merupakan
keistimewaan manusia dibandingkan dengan hewan, yang menjadikan manusia lebih
mulia dari makhluk lainnya. Akal adalah kekuatan yang telah diberikan kepada
manusia untuk mengetahui hakekat sesuatu, mencegah diri dari segala
perbuatan-perbuatan yang jahat dan membantu memberdayakan alam raya ini dengan
segala potensi yang dimilikinya. Pada hakekatnya ditundukkan untuk dimanfaatkan
demi kemakmuran di bumi.
Manusia memiliki
warisan sosial yang menjadi bagian dari kebudayaan. Istilah umumnya culture berarti seluruh warisan sosial
umat manusia. Sedangkan istilah khususnya kebudayaan dapat diartikan warisan
sosial yang bercorak khusus. Kebudayaan merupakan suatu keseluruhan yang
terbentuk dari sejumlah besar suatu kebudayaan masing-masing adalah
karakteristik sekelompok individu-individu tertentu.
Manusia memiliki
kemampuan untuk belajar, saling berkomunikasi dan melangsungkan “learned behavior” dari generasi ke
generasi. Di samping itu manusia mempunyai warisan sosial yang berbeda-beda
baik yang berwujud corak lokal dan banyak jumlahnya. Adapun Manusia sebagai suatu kepribadian
mengandung tiga unsur yaitu:
·
Id merupakan
struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan
libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irasional dan
terkait dengan sex, yang secara instingual menentukan proses-proses ketidak
sadaran ( unconcious ).
·
Ego
merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dengan
id. Seringkali di sebut dengan kepribadian “Eksekutif” karena peranannya dalam
menghubungkan energi Id kedalam saluran sosial yang dimengerti.
·
Superego
merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia
lima tahun. Superego terbentuk dari lingkungan internal dalam individu,
superego terbentuk dari ligkungan eksternal jadi, superego merupakan kesatuan
standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai
otoritas di dalam lingkungan diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-
pandangan orang tua (Ferud, dalam Bernnan,1991;Hal:205-206).
Menurut P.J.
Zoetmulder dalam Koentjaraningrat
(1997:9) menyatakan bahwa kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta “Buddhayah”, bentuk jamak dari buddhi
berarti “budi” atau akal”. Ke-budaya-an diartikan hal-hal yang bersangkutan
dengan budi dan akal. Ada pendirian lain mengenai asal kata “kebudayaan” ialah
bahwa kata itu adalah suatu perkembangan dari majemuk budi-daya, artinya daya
dari budi, kekuatan dari akal.
Kebudayaan
merupakan keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan
belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.
Menurut Koentjaraningrat (1997:5), Kebudayaan
mempunyai tiga wujud sebagai berikut:
·
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari
ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma
norma,
peraturan dan sebagainya.
·
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks
aktivitas kelakuan berpola dari manusia
dalam
masyarakat.
·
Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil
karya manusia.
Sedangkan
unsur-unsur universal kebudayaan merupakan isi dari semua kebudayaan yang ada
di dunia yaitu:
- Sistem religi dan upacara keagamaan;
- Sistem organisasi kemasyarakatan;
- Sitem pengetahuan;
- Bahasa;
- Kesenian,
- Sistem mata pencaharian hidup,
- Sistem teknologi dan peralatan.
Dari wujud dan unsur
kebuayaan universal tersebut mencakup seluruh aspek kehidupan manusia yang
merupakan ruang lingkup dan isi kebudayaan. Kebudayaan merupakan aktivitas akal
untuk menciptakan sesuatu yang memudahkan kehidupan. Kebudayaan mengatur
masyarakat, tanpa masyarakat kebudayaan tidak akan pernah ada, karena di dalamnya
kebudayaan bersemi, tumbuh, berkembang dan berubah-ubah sesuai dengan dinamika
bermasyarakat.
Jadi, kebudayaan
merupakan seluruh aspek kehidupan manusia yang saling berkaitan dengan wujud
dan unsur universal. Sementara Borton M. Schwartz yang di kutip oleh Bambang
Mintargo menulis definisi kebudayaan sebagai berikut:
a)
Definisi
enumirative, yaitu Kebuayaan ataupun peradaban dilihat dari pemikiran
etnografik, kompleks keseluruhan meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni moral,
hukum, adat istiadat, dan kemampuan lainnya serta kebiasaan yang didapatkan
manusia sebagai anggota masyarakat.
b)
Definisi
historis, yaitu definisi yang menekankan padawarisan sosial atau tradisi.
Definisi ini menekankan kebudayaan adalah sesuatu yang turun temurun dari
generasi ke generasi lainnya. Menurut Malinowski menulis kebudayaan berisikan
artefak yang diwariskan, barang-barang proses teknik, pemikiran, kebiasaan dan
nilai.
c)
Definisi
normative, yaitu rumusan definisi yang menekankan aturan-aturan masyarakat atau
pola-pola tingkah laku sosial. Menurut Firth menyatakan “tindakan-tindakan
batas individu sebagai anggota masyarakat. Jumlah keseluruhan dari cara
bertingkah laku ini merupakan sebuah kebudayaan.
Dari definisi
tersebut, menunjukkan bahwa kebudayaan sebagai alat untuk mempertahankan dn
melanjutukan eksistensinya. Nilai budaya Indonesia mencerminkan niali leluhur
bangsa yang selalu dibina dan dikembangkan untuk memperkuat kepribadian bangsa,
mempertebal rasa harga diri dan kebanggaan nasional serta memperkokoh persatuan
dan kesatuan bangsa. Untuk menumbuhkembangkan kebudayaan bangsa yang
berkepribadian dan berkesadaran nasional sekaligus dapat mencegah nilai-nilai
sosial-budaya yang bersiafat feodal dan kedaerahaan sempit serta mengeliminir
pengaruh negatif kebudayaan asing. Masyarakat diharapkan mampu menyaring dan
menyerap niali-nilai dari luar yang positif untuk pembangunan nasional.
0 komentar:
Posting Komentar