MANUSIA DAN KEINDAHAN


Keindahan atau estetika berasal dari bahasa Yunani yang berarti merasakan to sense, ataupun juga to perceive. Pengalaman keindahan termasuk kedalam tingkat persepsi dalam pengalaman yang telah dialami oleh seoarang manusia biasanya ini bersifat visual ataupun juga terdengar walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut. Pengalaman keindahan ini mungkin ada hubungannya dengan rasa sentuh, rasa, ataupun juga bau. Pengalaman keindahan mencakup penyerapan perhatian yang sangat menyenangkan yang didalamnya pengalaman perseptual sejauh ia timbul dari pandangan yang sepi dari rasa pamrih terhadap sesuatu fenomena, baik yang alamiah ataupun juga yang yang disebut manusia. Emosi estetis dapat dibangkitkan karena hasil-hasil kesenian ketika seniman berusaha menimbulkan respons ataupun dapat dibangkitkan oleh macam-macam objek atau pengalaman yang terjadi secara tak tertuangkan ke dalam sebuah kehidupan sehari-hari.
Orang yang mempunyai konsep keindahan terbatas jumlahnya. Orang tersebut sibuk dengan segala pemikirannnya mengenai imajinasi, sebab imajinasi merupakan tititk pusat konsep keindahan di dalam sebuah keindahan segala sesuatu yang rendah dan tak bernilai dapatlah berarti, contohnya tembakau dan sebagainya. Demikian pula keindahan dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat sesaat, yaitu yang berhubungan dengan pengalaman masa lalu seseorang yang melalui asosiasi dapat menimbulkan yang indah di dalam sebuah pikirannya. Hal ini lainnya yang berpengaruh terhadap keindahan adalah sebuah imajinasi. Di dorong oleh sublimitas sebagai akibat kebebasan menyendiri dan hikmah ketidakberdosaan akan timbul keindahan. Dengan ini semangat mengali kreativitas keindahaan dapat dihasilkan.
Konsep keindahan adalah abstrak dan tidak dapat berkomunikasi sebelum diberi bentuk. Oleh karena itu, banyak pemikir yang tidak puas terhadap pendapat yang menyatakan bahwa keindahan itu adalah meniru dari alam. Dan meniru alam belum tentu menciptakan keindahan. Melalui proses mencari dan pemberian bentuk imajinasinya, seseorang akan mencapai keindahan. Keingintahuan dan dambaan akan keindahan akan membantu keindahan.
Batasan keindahan sulit dirumuskan karena keindahan itu abstrak identik dengan kebenaran. Maka batas keindahan terhenti pada sesuatu yang indah dan bukan pada “keindahan sendiri”. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada keindahannya tidak mengandung kebenarannya. Konsep keindahan dapat berkomunikasi dengan penciptanya sendiri setelah ada bentuk yang diberikan imajinasi. Sesuatu yang indah adalah abadi, sebab yang indah memberikan suka cita yang mendalam dan daya tariknya selalu bertambah. Sifat yang indah adalah universal, tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu, dan tempat. Hal ini terjadi sebab pada hakitatnya setiap orang, dimana pun dan kapan pun, mempunyai sikap yang sama dalam menghadapi sesuatu yang indah yaitu sikap simpati dan sikap empati.
Dalam membicarakan manusia dan tuhannya, kita tidak luput dari kata-kata indah demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan dan persahabatan yang sangat indah. Pendek kata, keindahan memiliki dimensi interaksi yang sangat luas, baik untuk hubungan manusia dengan benda, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan tuhannya atau pun bagi manusia itu sendiri yang melakukan interaksi    

HUBUNGAN MANUSIA DAN KEINDAHAN
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1)      Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan, derajat wanita lebih rendah dari derajat laki-laki. Tata nilai semacam ini dipandang sebagai mengurangi nilai moral kehidupan masyarakat, sehingga dikatakan tidak indah.
2)      Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejat terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan hukum agama, dan moral masyarakat. Yang demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu tidak indah. Yang tidak indah itu harus disingkirkan melalui protes yang antara lain diungkapkan dalam karya seni.
3)      Penderitaan Manusia
Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya. Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan.
4)      Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu. Seindah-indah tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri. Kecantikan seorang wanita ciptaan Tuhan membuat kagum seniman Leonardo da Vinci. Karena itu ia berusaha meniru ciptaan Tuhan dengan melukis Monalisa sebagai wanita cantik. Lukisan monalisa sangat terkenal karena menarik dan tidak membosankan.

C.     CARA-CARA UNTUK MENGETAHUI SUATU KEINDAHAN
1.        Renungan

Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sama lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan subyek.

2.      Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang. Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualitas pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal.
3.      Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus.
Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi nilai keindahan dari seseorang.

4. Kontemplasi
Suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil penciptaan. Disamping itu seni menurut waetaknya akan berpadu dengan keindahan karena itu menurut logika deduktif dapat dikatakan bahwa keindahan dalam seni juuga harus di kontemplasikan.

0 komentar:

Posting Komentar

Profile My Blog

About Dik's

Mengenai Saya

Foto saya
Assalamu'alaikum..... My Name is Andika Tri Murti, University Gunadarma

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.